Ad Code

Amalan Nabi Muhammad SAW Di 10 Hari Terakhir Bulan Suci Ramadhan

Yuuk catat dan ikuti amalan Nabi Besar Muhammad SAW di 10 hari terakhir pada Bulan Suci Ramadhan

Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah telah memasuki sepuluh hari terakhir. Fase sepertiga terakhir ini seolah menjadi pamungkas dari dua fase sebelumnya. Sebab, di antara malam-malam pada sepuluh hari terakhir ini terdapat satu malam yang lebih mulia dari 1.000 bulan, yakni lailatul qadar.

Akan tetapi semua manusia di muka bumi Tak ada yang mengetahui pasti kapan terjadinya peristiwa tersebut setiap tahunnya. Namun, satu hal yang pasti, umat muslim di seluruh dunia diperintahkan lebih meningkatkan ibadahnya.

Diambil serta dilansir dari nu.or.id, menurut Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya, Fathul Mu’in, menjelaskan ada tiga amalan utama untuk mengisi hari-hari pada fase sepertiga terakhir Ramadan, apa saja?

 

1. Perbanyak sedekah

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memperbanyak sedekah. Langkah ini dapat diwujudkan guna mencukupi kebutuhan keluarga, berbagi dengan sesama, khususnya kerabat dan tetangga.

Sedekah itu dapat ditunaikan dalam berbagai bentuk. Misalnya, menyediakan buka puasa bagi masyarakat yang tengah menjalaninya, walaupun hanya dengan segelas air namun sangat berarti bagi saudara-saudara yang tengah membutuhkannya.

 

2. Perbanyak baca Al-Quran

antarafoto-anak-punk-belajar-alquran-2692019-ada-2.jpg

Selain itu, langkah kedua yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ibadah pada fase sepertiga terakhir, adalah memperbanyak membaca Al-Quran.

Membaca Al-Quran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, kecuali di tempat-tempat yang dilarang, seperti toilet mengingat tempatnya najis, dan lainnya.

Imam Syarofuddin An-Nawawi menjelaskan membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam. Secara lebih khusus, membaca Al-Quran yang paling baik pada siang hari adalah setelah salat subuh.

Sementara, Syekh Sayid Abu Bakar Syatha dalam I’anatut Thalibin menambahkan membaca Al-Quran pada malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

 

3. Jangan lupa i’tikaf juga

IDN Times/Debbie Sutrisno

Tiga amalan yang disarankan Syekh Zainuddin adalah memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadan. Sebab, Rasulullah SAW melakukan hal tersebut sebagai bentuk meningkatkan ibadahnya.

Meskipun dalam kondisi pandemik COVID-19, i’tikaf tetap dapat dilakukan. Sebagian ulama mazhab Syafi’i memperbolehkan i’tikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk salat.

Hal ini disepadankan dengan prinsip ‘jika salat sunah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah semestinya bisa dilakukan. Selain itu, Rasulullah SAW juga menghidupkan malam-malam Ramadan. Dalam Shahih Muslim, Sayidah Aisyah RA mengaku menyaksikan Nabi beribadah selama Ramadan hingga menjelang Subuh.

Bahkan, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW selalu membangunkan keluarganya dalam sepuluh malam terakhir. Rasulullah SAW juga mengencangkan ikat pinggang pada malam-malam tersebut, agar dapat menghindarkan diri dari tempat tidur dan menggauli istrinya. Dengan itu, Rasulullah dapat lebih fokus menjalani ibadah malamnya.

Keterangan Ibnu Jarir, Rasulullah SAW juga mandi dan membersihkan diri, merapikan pakaian serta memakai wangi-wangian menjelang waktu isya selama sepuluh hari terakhir Ramadan. Hal ini dengan harapan memperoleh lailatul qadar.

The post Amalan Nabi Muhammad SAW Di 10 Hari Terakhir Bulan Suci Ramadhan appeared first on BacaSaja.



from BacaSaja https://ift.tt/3xLTIsN
via IFTTT https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN https://ift.tt/3xLTIsN

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu