Ad Code

Berikut Merupakan Fakta Dan Sejarah Ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin

Berikut merupakan fakta dan sejarah ucapan di Hari Raya Idhul Fitri ” Minal ‘Aidin wal-Faizin ” Setelah berpuasa sebulan penuh selama Ramadan, akhirnya umat Muslim merayakan Idulfitri atau Lebaran pada 13 Mei 2021 atau 1442 Hijriah. Meskipun Lebaran tahun ini tetap terasa berbeda karena pandemi penyakit virus corona baru (COVID-19), jangan berkecil hati!

Dan saat ini adalah Saatnya merangkai kata untuk dibagikan pada teman dan sanak saudara. Salah satu ucapan yang sering dipakai adalah Minal ‘Aidin wal-Faizin (من العائدين والفائزين).

Akan tetapi, tidak sedikit yang salah kaprah menganggap artinya “Mohon maaf lahir dan batin”. Sebenarnya, apa cerita di balik ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin? Yuk, simak biar ucapan Lebaranmu semakin paripurna!

1. Membedah ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin

Ilustrasi Idulfitri (ok.ru)

Sebelum mengetahui sejarahnya, yuk kita bedah dulu ucapan sakral di Idulfitri satu ini beserta artinya. Arti Minal ‘Aidin wal-Faizin dapat kita lihat dari dua kata pembentuk utamanya, Aidin dan wal-Faizin.

Aidin (العائدين) berasal dari kata kerja atau fi’il‘Aada” (عاد) yang artinya “kembali” dan hari raya, dan dipakai bentuk jamak mudzakkar salim pelaku atau fa’il-nya, dari عائد (‘Aaidun) menjadi Aidin. Jadi, “Aidin” memiliki arti “Mereka yang kembali”.

Lalu, wal-Faizin (الفائزين) berasal dari fi’ilfaza” (فاز) yang artinya “menang”, dan setelah diubah jadi bentuk fa’il dengan mudzakkar salim, kata tersebut berubah jadi “wal-faizin“.

Jadi, jika digabungkan Minal ‘Aidin wal-Faizin memiliki arti “Dari orang-orang yang kembali/orang-orang yang merayakan hari raya dan dari orang-orang yang menang”. Tidak ada hubungannya dengan saling bermaaf-maafan.

2. Sejarah Minal ‘Aidin wal-Faizin, dari ucapan selamat setelah peperangan dan syair

Kedua laki-laki saling bermaaf-maafan saat Idulfitri. (mydigitalchart.com)

Setelah membedah dan mengetahui arti dari Minal ‘Aidin wal-Faizin, yuk, pelajari sedikit sejarahnya! Ada dua pemikiran sejarah tentang ucapan ini, yaitu dari ucapan selamat setelah kembali dari peperangan dan dari petikan syair. Bagaimana?

Menurut beberapa sumber, pada masa Kekhalifahan Rasyidin/اَلْخِلَافَةُ ٱلرَّاشِدَةُ pada 632 Masehi/11H, ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin umum diucapkan setelah kembali dari medan pertempuran. Sesuai dengan artinya, ucapan ini berarti memberi selamat pada “mereka yang kembali (dari peperangan) dan mereka yang menang”.

Sumber lain mengatakan bahwa Minal ‘Aidin wal-Faizin berasal dari syair pada masa Al-Andalus/Andalusia (Spanyol dan Portugal masa kini) oleh Shafiyuddin Al-Huli. Menurut kitab Dawawin Asy-Syi’ri al-Arabi ala Marri Al-Ushur (jilid 19, hal. 182), ucapan ini adalah nyanyian para perempuan dalam merayakan hari raya, berbunyi

Ja’alna minal ‘aidina wal faizina” yang berarti “Jadikan kami orang-orang yang menang dan orang-orang yang beruntung”.

3. Hukum mengucapkan Minal ‘Aidin wal-Faizin

gulfnews.com

Ulama-ulama telah menekankan kalau hukum ucapan hari raya Idulfitri tak ada batasannya, selama maknanya baik! Paling tepat, setelah Minal ‘Aidin wal-Faizin, tambahkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Selain makna yang berbeda, ucapan Idulfitri pun jadi lengkap!

Tetapi, jika ingin mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat Nabi, maka kamu bisa mengikuti tiga contoh doa dalam lafaz Arab ini:

  • Pendek: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ/Taqabbalallahu minna waminkum
    (Semoga Allah SWT menerima amal kami dan kalian semua)
  • Sedang: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ, وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك/Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik
    (Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal kalian semua serta menyempurnakannya atas kita)
  • Lengkap: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ/Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘aamin wa antum bi khair
    (Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal kalian semua. Terimalah, ya Allah SWT! Dan, semoga Allah SWT menjadikan kami dan kalian semua orang yang berkemenangan dan diterima ibadahnya. Serta, semoga tahun-tahunmu dipenuhi oleh kebaikan)

Ilustrasi Bersalaman Lebaran (IDN Times/Sukma Shakti)

Lalu, apakah ada kata-kata lain yang bisa dipakai selain tiga doa tersebut dan Minal ‘Aidin wal-Faizin? Tentu ada. Kamu bisa memakai kata-kata berikut untuk menyempurnakan ucapan Lebaranmu:

  • عيدكم مبارك/‘Iidukum Mubarok/Eid Mubarak (Semoga hari raya ini dipenuhi dengan berkah)
  • عيدكم سعيد/‘Iidukum Sa’iid (Semoga hari raya ini dipenuhi dengan kebahagiaan)
  • تقبل الله طاعتكم/Taqobbalahu Thoa’atakum (Semoga Allah SWT menerima amal ketaatanmu)

Itulah pembedahan ucapan, sejarah, dan alternatif untuk ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin di masa Lebaran ini. Apakah Minal ‘Aidin wal-Faizin salah? Tidak sama sekali. Karena mengandung kebaikan dan doa, kamu juga telah mendoakan sesamamu. Tetapi ingat, Minal Aidin wal-Faizin bukanlah permintaan maaf, jadi sertakan juga!

Minal Aidin wal-Faizin. Mohon maaf lahir dan batin!

The post Berikut Merupakan Fakta Dan Sejarah Ucapan Minal ‘Aidin wal-Faizin appeared first on BacaSaja.



from BacaSaja https://ift.tt/3w2awdv
via IFTTT https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv https://ift.tt/3w2awdv

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu